Selasa, 20 Desember 2011

Laporan Kimia


LAPORAN KIMIA

KELOMPOK 3 :
      Suci Dewi Putri                                (13)
      Ira Nurcahyani                                (14)
      Qurratul Aini Ridwan                     (15)
      Ainun Jariah                                    (16)
      Indra                                                 (17)
      Muh. Alfi Rifadli                             (18)

SMA NEGERI 5 MAKASSAR
2011-2012
SK
  • MEMAHAMI KARAKTERISTIK UNSUR-UNSUR PENTING, KEGUNAAN DAN BAHAYANYA, SERTA TERDAPATNYA DI ALAM
KD
§  MENGIDENTIFIKASI KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR UTAMA DAN TRANSISI DI ALAM DAN PRODUK YANG MENGANDUNG UNSUR TERSEBUT

Indikator :
§  Menjelaskan kelarutan senyawa logam alkali tanah
§  Mengidentifikasi ion-ion logam alkali tanah
§  Mengidentifikasi keteraturan sifat fisik dan sifat kimia periode 3
§  Menjelaskan sifat asam basa hidroksida unsur-unsur  periode ke 3
§  Menjelaskan cara menghilangkan kesadahan air melalui percobaan
§  Merancang percobaan cara menghilangkan kesadarahan air


Kelarutan
Tabel kelarutan senyawa alkali tanah
          Senyawa
L(OH)2
LSO4
LCO3
LCrO4
LCO3
Ion L 2+
Mg2+
Ca2+
Sr2+
Ba2+
1x10-3
0,17
0,77
3,7
35,43
0,20
1,1x10-2
2,3x10-4
0,1
1,3x10-3
1,1x10-3
2,3x10-3
73,0
0,40
0,12
3,8x10-4
2,03
5,6x10-4
4,6x10-3
8,6x10-3
Keterangan :
Kelarutan diukur dari bentuk basa anhidrat yang dilarutkan dalam 100mL air pada suhu 18OC.

Berdasarkan data pada tabel, kelarutan basa alkali tanah L(OH)2 dari magnesium ke barium semakin besar. Hal ini sesuai dengan sifat basanya yaitu dari magnesium ke barium semakin kuat. Jika kelarutan suatu zat semakin besar, berarti semakin banyak zat tersebut yang larut dan kemungkinan terionisasi juga semakin besar. Semakin banyak ion OH- yang dihasilkan, berarti sifat basa semakin kuat. Didalam air, senyawa basa Mg(OH)2 bersifat sukar larut, Ca(OH)2 sedikit larut, Sr(OH)2 dan Ba(OH)2 mudah larut.
Sifat kelarutan garam sulfat dari logam alkali tanah berkebalikan dengan sifat kelarutan basanya. Dari magnesium ke barium, kelarutannya semakin kecil yang berarti semakin sukar larut. Di dalam air, garam sulfat MgSO4 bersifat mudah larut, CaSO4 sedikit larut, sedangkan SrSO4 dan BaSO4 sukar larut. Garam-garam lainnya dari logam alkali tanah memiliki kelarutan dalam air yang bervariasi. Garam MgCO3 sedikit larut, sedangkan CaCO3, SrCO3, dan BaCO3 sukar larut. Di dalam air, garam kromat MgCrO4 bersifat mudah larut, CaCrO4 dan SrCrO4 sedikit larut, sedangkan BaCrO4 sukar larut. Didalam air, garam oksalat MgC2O4 sedikit larut, sedangkan CaC2O4, SrC2O4, dan BaC2O4 sukar larut.

Pengendapan
            Pengendapan suatu garam yang sukar larut dalam air dapat digunakan untuk analisis kualitatif, yaitu mengindentifikasi suatu kation logam alkali tanah. Untuk garam yang memiliki harga Ksp kecil (sukar larut), jika kationnya (misal Ba2+) dicampur dengan anion (misal SO42-) akan membentuk endapan BaSO4. Beberapa endapan memiliki warna dan intensitas warna yang berbeda sehingga data tersebut dapat diogunakan untun analisis kualitatif.
Reaksi Pengendapan Logam Alkali Tanah
Ion Logam Alkali Tanah
Pereaksi
Na2SO4
1 M
K2CrO4
1 M
NaOH
1 M
Na2CO3
1 M
Na2C2O4
11 M
Mg2+
Tidak ada endapan
Tidak ada endapan
Endapan putih, tebal
Endapan putih
Tidak ada endapan
Ca2+
Endapan putih, tipis
Tidak ada endapan
Endapan putih, tipis
Endapan putih
Endapan putih, tipis
Sr2+
Endapan putih
Endapan kuning pucat, tipis
Tidak ada endapan
Endapan putih, tebal
Endapan putih
Ba2+
Endapan putih, tebal
Endapan kuning
Tidak ada endapan
Endapan putih, tebal
Endapan putih, tebal
Berikut merupakan contoh analiusis kualitatif untuk ion logam alljkali tanah.
a.       Suatu larutan yang mengandung ion logam alkali tanah dimasukkan kedalam tiga buah tabung reaksi yang berbeda, kemudiaan ditambahkan pereaksi sebagai berikut.
Na2SO4 1M                             K2CrO4 1M                             NaOH 1M













 

1                                              2                                              3
Terbentuk endapan             Terbentuk endapan        Tidak terbentuk endapan
Putih                              kuning muda                                     endapan

Kesimpulan: Larutan yang diuji mengandung Larutan Ba2+
b.      Suatu larutan yang mengandung ion logam alkali tanah dimasukkan ke dalam tiga buah tabung reaksi yang berbeda. Selanjutnya, kedalam masing-masing tabung tersebut ditambahkan pereaksi sebagai berikut.
Na2SO4 1M                             K2CrO4 1M                             NaOH 1M











 


1                                                2                                            3
Terbentuk endapan                  Tidak terbentuk                       Terbentuk endapan
putih                                        endapan                                   putih

Kesimpulan: larutan yang diuji mengandung ion Ca2+

Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga
Perhatikan data titik leleh dan titik didih unsur periode ketiga pada tabel berikut ini:
Senyawa
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
Sifat
Titik leleh (0C)
Titik didih (0C)
97,81
903,8
648,8
1.105
660,37
2.467
1.410
2.355
44,1
280
119,0
44,67
-100,98
-34,6
-189,2
-185,7
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa unsur Na, Mg, Al, Si, P, dan S berwujud padat pada suhu ruangan karena unsur-unsur tersebut memiliki harga titik leleh dan titik didih di atas suhu ruangan (25oC). Unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki harga titik leleh dan titik didih di bawah suhu ruangan.
Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri ke kanan sebagai berikut:
a)      Sifat pereduksi berkurang dan sifat pengoksidasi bertambah.
b)      Sifat logam semakin lemah dan sifat nonlogam semakin kuat.
c)      Sifat basa semakin lemah dan sifat asam semakin kuat.
a.      Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Harga energi ionisasi unsur periode ketiga, dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin sukar melepaskan elektron. Artinya, sifat pereduksinya semakin berkuran, sedangkan sifat pengoksidasinya semakin bertambah. Daya pereduksi dan pengoksidasi unsur-unsur periode ketiga ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya pada tabel berikut
Senyawa
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
Sifat
potensial reduksi (volt)
-2,711
-2,375
-1,706
-0,13
-0,276
-0,508
+1,358
-
                Dari kiri kekanan, unsur perode keriga memiliki harga potensial reduksi standar yang semakin positif sehingga sisa pereduksinya semakin berkurang dan sifat-sifat pengoksidasinya semakin bertambah.
            Natrium merupakan pereduksi kuat yang sangat reaktif terhadap air. Sifat pereduksi magnesium lebih lemah dibandingkan natrium. Oleh karena itu, logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam aluminium merupakan pereduksi lemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan air, namun dapat bereaksi dengan uap air panas.
            2Na(s) + 2H2O(l)  ® 2NaOH(aq) + H2(g)
                Mg(s) + H2O(l) ® (tidak bereaksi)
            Mg(s) + 2H2O(l) panas ® Mg(OH)2 + H2(g)
                Al(s) + H2O(l) ® (tidak bereaksi)
            2Al(s) + 3H2O(g) panas ® Al2O3(s) + 3H2(g)
            Silikon memiliki sifat pereduksi yang lebih lemah dibandingkan aluminium sehingga silikon hanya bereaksi dengan oksidator kuat, seperti oksigen dan klorin.
            Si(s) + O2(g) ® SiO2(s)
            Si(s) + 2Cl2(g) ® SiCl4(l)
            Fosfor merupakan pereduksi yang sangat lemah dan hanya dapat bereaksi dengan oksigen dan klorin.
            P4(s) + 10Cl2(g) ®  4PCl5
            P4(s) + 5O2(g) ® P4O10(s)
            Fosfor juga merupakan pengoksidasi lemah yang dapat bereaksi dengan logam, seperti magnesium.
            P4(s) + 6Mg(s) ® 2Mg3P2(s)
            Belerang merupakan pereduksi yang lebih lemah dibandingkan fosfor dan dapat mereduksi gas oksigen.
            S(s) + O2(g) ® SO2(g)
Sifat pengoksidasi belerang lebih kuat dibandingkan fosfor. Oleh karena itu, belerang dapat bereaksi dengan banyak logam.
            Fe(s) + S(s) ® FeS(s)
                Klorin merupakan pengoksidasi kuat yang dapat bereaksi dengan banyak unsur, logam maupun nonlogam.
            2Na(s) + Cl2(g) ® 2NaCl(s)
            H2(g) + Cl2(g) ® 2HCl(l)

Sifat Asam Basa Hidroksida unsur-unsur periode ke-3
            Sifat asam berkaitan dengan sifat nonlogam, sedangkan sifat basa berkaitan dengan sifat logam. Sifat asam atau sifat basa dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi elektron dan harga energi ionisasi unsur-unsur tersebut.
1.      Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki harga energi ionisasi yang semakin besar sehingga semakin sukar melepaskan elektron. Akibatnya, alektron dari unsur tersebut akan kurang tertarik ke arah atom oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH- menjadi berkurang.
M - OH ® M+ + OH-        (M = Unsur periode ketiga)
Jadi, dari kiri ke kanan sifat basa unsur periode ketiga semakin lemah.


 



     Jumlah hidroksida suatu basa unsur periode ketiga sesuai dengan jumlah elektron valensinya, yaitu NaOH. Mg(OH)2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7. Empat senyawa hidroksida yang terakhir, bersifat tidak stabil sehingga mudah terurai.
              Si(OH)4 ® SiO(OH)2 + H2O
              P(OH)5 ® PO(OH)3 + H2O
              S(OH)6 ® SO2(OH)2 + 2H2O
              Cl(OH)7 ® ClO3(OH) + 3H2O
     NaOH merupakan basa terkuat, Mg(OH)2 bersifat lebih lemah, sedangkan Al(OH)3 dapat bereaksi dengan asam (bersifat sebagai basa) maupun dengan basa (bersifat sebagai asam).
              Al(OH)3(s) + 3H+(aq) ® Al3+(aq) + 3H20(l)
              Bersifat basa   asam
              Al(OH)3(s) + OH-(aq) ® Al(OH)4-(aq)
              Bersifat asam  basa
Senyawa Al(OH)4- terurai membentuk senyawa AlO2-, menurut reaksi berikut.
              Al(OH)4-(aq) ® AlO2-(aq) + 2H2O(l)
2.      Sifat asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri kekanan semakin besar sehingga semakin mudah menarik elektron. Semakin besar energi ionisasi suatu unsur, semakin mudah unsur tersebut menarik elektron dari atom oksigen. Akibatnya, ikatan antara atom oksigen dan atom hidrogen akan putus dan menghasilkan ion H+. Jadi, dari kiri kekanan sifat asam unsur periode ketiga semakin kuat.
M - OH ® MO- + H+     (M = Unsur periode ketiga)
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu asam silikat(H2SiO3), asam fosfat(H3PO4), asam sulfat(H2SO4) dan asam perklorat(HClO4). Senyawa H2SiO3 merupakan asam yang sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O. Adapun senyawa H3PO4 merupakan asam lemah yang dapat mengalami reaksi ionisasi sebagai berikut.
H3PO4(aq) ® H2PO4-(aq) + H+(aq)          Ka1 = 7,1´10-3
H2PO4-(aq) ® HPO42-(aq) + H+(aq)         Ka2 = 6,3´10-8
HPO42-(aq) ® PO43-(aq) + H+(aq)            Ka3 = 4,3´10-13
Senyawa H2SO4 merupakan asam kuat yang terionisasi menurut reaksi berikut.
H2SO4(aq) ® 2H+(aq) + SO42-(aq)
Senyawa asam perklorat, HclO4, merupakan asam kuat yang terionisasi menurut reaksi berikut.
HClO4(aq) ® H+(aq) + ClO4-(aq)
Pada senyawa HClO4, bilangan oksidasi Cl adalah +7. Selain HClO4, unsur Cl juga dapat membentuk asam oksi yang lain, yaitu:
a.       Asam klorat(HClO3), bilangan oksidasi Cl = +5
b.      Asam klorit(HClO2), bilangan oksidasi Cl = +3, dan
c.       Asam hipoklorit(HClO), bilangan oksidasi Cl = +1

Kesadahan
Air sadah (hard water) adalah air yang mengandung kation Ca2+ atau Mg2+. Kesadahan air, biasanya dinyatakan sebagai massa CaCO3 (mg) dalam 1 L air. Jika kadar Ca2+tinggi biasanya secara fisik air tersebut tampak keruh. Batasan kesadahan air adalah 500 bpj (500 mg CaCO3 dalam 1 L air). Air sadah bukan merupakan air yang tercemar oleh bahan berbahaya.
Jenis Kesadahan Air
1)      Kesadahan Sementara
Air bersifat kesadahan sementara jika mengandung ion bikarbonat (HCO3-) atau  mengandung senyawa Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2. Air sadah ini disebut juga air sadah bikarbonat. Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan pemanasan sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+  atau Mg2+. Garam bikarbonat ini jika dipanaskan akan terurai membentuk senyawa karbonat.
Ca(HCO3-)2(aq) -----dipanaskan-----> CaCO3(s) + H2O(aq) + CO2(g)
Endapan CaCO3 ini dapat dipisahkan sehingga air bebas dari ion Ca2+ terlarut. Dengan demikian, air terbebas dari kesadahan atau dengan kata lain tetap berupa air lunak.
2)      Kesadahan tetap
Air bersifat kesadahan tetap jika mengandung anion bukan bikarbonat(dari kation Ca2+ atau Mg2+)sehingga disebut juga air sadah nonbikarbonat,anion yang diikat dapat berupa Cl-,NO-3 atau SO2-4 .berarti,senyawa yang terlarut dapat berupa CaCl2,MgCl2,Ca(NO3)2,Mg(NO3)2,CaSO4,atau MgSO4.air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap karena proses penghilangan kesadahannya tidak dapat dilakukan hanya dengan pemanasan,tetapi harus melalui reaksi kimia.pereaksi yang di gunakan adalah larutan karbonat,yaitu Na2CO3(aq) atau K2CO3(aq).Penambahan larutan karbonat bertujuan agar ion Ca2+ bereaksi dengan ion CO32- sehingga membentuk endapan CaCO3.
CaCl2 (aq) + Na2CO3(aq) à CaCO3(s) + 2 NaCl(aq)
Mg(NO3)2(aq) + K2CO3(aq) à MgCO3(s) + 2KNO3(aq)

Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3,berarti air tersebut terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+ .dengan kata lain ,air tersebut terbebas dari kesadahan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar